Edelweiss (Si bunga Abadi)

tahukah sahabat blogger mengenai Tumbuhan bunga Keabadian ? Kenapa Sering disebut Tumbuhan Bunga Keabdian ? Katanya Sih bunga ini Walaupun bunga ini telah mati tapi akan terlihat sama terlihat seperti hidup.

Baiklah saya jelaskan lebih detail tentang Tumbuhan Bunga Keabadian  


nama latinnya Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss), adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka.
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya

Kata Penduduk disitu Bunga abadi ini sering disebut dianggap pelambang
cinta,pengorbanan,ketulusan dan keabadian.
untuk melihat Bunga Edelweis (si bunga abadi) ini butuh pengorbanan besar karena bunga ini hanya tumbuh di puncak -puncak atau lereng-lereng yang tinggi yang berbahaya bagi pendaki sehingga untuk mendapatkanya membutuhkan perjuangan yang amat berat.ditambah lagi dengan adanya larangan membawa pulang bunga ini kita , pemetik pun kita harus petak umpet dengan petugas jagawana.Bunga Ini Mempunyai Ekonomi yang tinggi sehingga banyak Orang yang mencarinya dan Menjualnya sehingga bunga Ini disebut Bunga Langka.
Yang menarik Dengan bunga Ini, Meskipun Dipetik Bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya selama disimpan di tempat yang kering dalam suhu ruangan.
Sebuah studi yang dilakukan Oleh Hakim Luqman dalam kasodo,Tourism and Local People Perspectives for tengger highland conservation , menyimpulkan bahwa ini telah punah dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).